07 Mei 2008 -
Seseorang yang kuinginkan jadi pelengkap separuh agamaku, kini juga makin dekat saja. Aku jadi bingung, apakah aku harus mengutarakan keinginanku, ataukah biarkan saja sampai nanti dia lulus dari kuliahnya. Tapi bila aku mengambil opsi terkhir, akan sangat dimungkinkan waktu yang berjalan cepat kian menjauhkan kami. Kayanya lebih baik aku ngomong deh ma dia tentang fulanahnya ntu. Udahlah, pokoknya sebelum aku berangkat penempatan, aku kudu ngomong ma dia, “De’, fulanahnya itu kamu. Setengah hatiku, setengah hidupku, setengah agamaku, itu ada pada dirimu….”
*sroooot……*
0 komentar:
Posting Komentar